Raja Ali Haji

  • Informasi Awal

  • TRIBUNNEWSWIKI.COM â€" Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad adalah tokoh penting di dunia Bahasa dan sastra Melayu, seorang ulama, sejarawan, dan pujangga abad 19.

    Seorang keturunan Bugis dan Melayu yang lahir di pulau Penyengat, Kepulauan Riau, tahun 1808 dan meninggal di Pulau Penyengat, Kesultanan Lingga, tahun 1873.

    Pencatat pertama dasar-dasar tata bahasa Melayu lewat buku Pedoman Bahasa, yang dalam Kongres Pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 ditetapkan sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia.

    Gurindam Dua Belas adalah karya ciptaan Raja Ali Haji pada 1874 dan menjadi pembaru arus sastra pada zamannya.

    Raja Ali Haji resmi ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan nasional pada 5 November 2004.(1)

    Baca: Habib Sayyid Saggaf bin Muhammad Aljufri

    gurindam duabelas Gurindam Dua Belas, karya Raja Ali Haji
  • Kehidupan Pribadi

  • Raja Ali Haji adalah putra dari Raja Ahmad dan Encik Hamidah binti Malik, ayahnya bergelar Engku Haji Tua setelah melakukan ziarah ke Mekah.

    Kakeknya adalah Raja Ali Haji Fisabilillah (Yang Dipertuan Muda IV dari Kesultanan Lingga-Riau dan merupakan bangsawan Bugis, saudara Raja Lumu).

    Ali Haji Fisabilillah adalah keturunan keluarga kerajaan Riau, dan juga keturunan dari prajurit Bugis yang datang ke daerah tersebut pada abad ke-18.

    Raji Ali Haji dibesarkan dan banyak menjalani masa hidupnya serta menerima pendidikan di Pulau Penyengat, Kesultanan Lingga, yang pada masa kini merupakan bagian dari Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia.(1)

    Raja Ali Haji bepergian bersama dengan rombongan ayahnya ke Betawi, dan mendapat pendidikan dari luar lingkungan kesultanan pada 1822.(2)

    bersama ayahnya Raja Ahmad, Dia pergi ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji dan memperdalam ilmu agama Islam pada 1828.

    Baca: Abdulrachman Saleh

    Baca: Halimah As-Sadiyah

    Menciptakan sebuah buku yaitu Kamus Loghat Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga, yang menjadi kamus ekabahasa Melayu pertama di Nusantara.

    Karyanya yang paling tersohor adalah Gurindam Dua Belas. ditulis pada 1847, ketika ia berusia 38 tahun di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. 

    Gurindam Dua Belas terdiri atas 12 pasal dan termasuk dalam kategori puisi didaktik, berisi nasihat dan petunjuk untuk hidup mulia, lalu diterbitkan oleh Belanda pada 1953.

    Karya lainnya, pada tahun 1857: Bustan al-Kathibin, tahun 1850-an: Kitab Pengetahuan Bahasa (Tidak selesai), tahun 1857: Intizam Waza'if al-Malik, kemudian tahun 1857: Thamarat al-Mahammah

    Raja Ali Haji juga menulis beberapa syair seperti Syair Siti Shianah, Syair Suluh Pegawai, Syair Hukum Nikah, dan Syair Sultan Abdul Muluk.(1) (TribunnewsWiki.com/Mirta)

    [embedded content]

    Belum ada Komentar untuk "Raja Ali Haji"

    Posting Komentar