Tuan Rumah G20 2022 Indonesia Perlu Tekankan Masalah Iklim

Jakarta, CNN Indonesia --

Chair Civil 20 Indonesia, Sugeng Bahagijo menyoroti peran penting Indonesia yang akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022 mendatang.

Ada beberapa poin yang ia soroti. Salah satunya tentang upaya Indonesia mendorong negara-negara maju membantu perekonomian negara miskin serta penghentian energi fosil demi menyelesaikan masalah perubahan iklim.

"Kepemimpinan Indonesia di tahun 2022 dapat memperkuat kerjasama Utara-Selatan, terutama kesediaan negara-negara maju untuk menyediakan 100-150 miliar US Dollar per tahun untuk adaptasi dan transisi ekonomi di negara-negara berkembang dan miskin," ujar Sugeng lewat siaran pers.


Menurut Sugeng, ada beberapa hal lain yang perlu diupayakan Indonesia lantaran KTT G20 tahun ini di Roma, Italia belum diperjuangkan maksimal.

Misalnya, G20 tahun ini belum berhasil mencapai kesepakatan untuk mendukung pemberian akses vaksin yang berkeadilan untuk seluruh warga negara dunia lewat proposal pengabaian perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) atau TRIPS waiver.

Hal serupa disampaikan Agung Prakoso selaku pimpinan kelompok kerja mengenai akses vaksin dan kesehatan global C20 Indonesia.

"Komitmen pada TRIPS Waiver dan permasalahan akses vaksin menjadi pekerjaan rumah bagi Presidensi Indonesia tahun depan," kata Agung.

"Terlebih Presiden Joko Widodo juga sempat memberikan statement agar negara-negara G20 mendukung proposal TRIPS Waiver," sambungnya.

Sementara itu, Co-Chair C20 Indonesia, Fabby Tumiwa mengatakan masalah energi baru dan terbarukan serta perubahan iklim turut menjadi perhatian pada G20 tahun depan di Bali.

Menurutnya, KTT G20 di Italia tahun ini gagal menyepakati tanggal spesifik untuk menghentikan pembiayaan batubara dan menjaga suhu global 1,5 derajat celsius.

Dia menganggap para pemimpin dunia masih belum mau tegas menentukan waktu untuk berhenti memakai energi fosil demi menyelesaikan masalah perubahan iklim.

Indonesia, selaku tuan rumah G20 tahun depan, perlu menekankan hal itu.

"Ketidaktegasan G20 dalam menentukan tanggal pasti ini menunjukkan stagnasi komitmen para pemimpin dunia dalam menyelamatkan dunia dari bencana perubahan iklim," kata Fabby.

Lisa Wijayani selaku Chair Working Group Energi & Iklim C20 Indonesia mengatakan Indonesia perlu menyuarakan bahaya perubahan iklim secara serius.

Menurutnya itu perlu mengingat Indonesia termasuk negara yang paling sering dilanda bencana alam. Indonesia perlu menuntut komitmen tegas dari para pemimpin dunia untuk menyetop penggunaan energi fosil.

"Pembiayaan terhadap energi fosil dan batubara juga harus dihentikan, termasuk di dalamnya penggunaan PLTU batubara," kata Lisa.

(bmw)

[Gambas:Video CNN]

Belum ada Komentar untuk "Tuan Rumah G20 2022 Indonesia Perlu Tekankan Masalah Iklim"

Posting Komentar