Muslim Fash Forward diharapkan gali potensi UMKM fesyen muslim

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nia Niscaya berharap gelaran "Muslim Fash Forward" bisa menggali potensi UMKM fesyen muslim Indonesia.

"Kami menyambut baik inisiasi Tokopedia untuk menyelenggarakan Fashion Muslim Forward 2.0 dengan harapan dapat menggali potensi dan memaksimalkan peluang pengembangan UMKM Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan yang terjadi karena adanya pandemi COVID-19," kata Nia dalam diskusi daring, Selasa. 

Baca juga: Saskara luncurkan seri pertama mukena Nusantara

"Muslim Fash Forward" sendiri merupakan sebuah kampanye kolaborasi Tokopedia dan berbagai mitra strategis, termasuk para pegiat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal dalam menghadirkan beragam pilihan produk fesyen muslim dari ratusan pegiat usaha dalam negeri, diantaranya Ederra Indonesia, ViviZubedi dan NRHxNabilia di laman e-commerce tersebut.

Kampanye tersebut juga menggandeng sejumlah UMKM binaan Kemenparekraf RI dan berlangsung sejak tanggal 24 Agustus hingga 10 September 2021.

Nia berharap kampanye dapat memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan industri fesyen muslim di Indonesia.

"Bisa memberikan peluang bagi para pelaku dunia usaha industri fesyen muslim serta lebih jauh lagi bisa menjadikan Indonesia sebagai kiblat dunia untuk produk muslim dan produk halal. Sekaligus mengangkat branding Indonesia sebagai destinasi wisata yang muslim-friendly baik bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, pemilik usaha Ederra Indonesia, Indah W. Wardani asal Yogyakarta yang kini sukses menjangkau pasar nasional mengaku usahanya kian meningkat setelah dia meluaskan usahanya ke platform digital.

"Pandemi mendorong kami memanfaatkan platform digital, seperti Tokopedia, untuk memasarkan produk. Kini jumlah transaksi toko kami di Tokopedia meningkat sembilan kali lipat selama Q2 2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada dua tahun lalu."

Senada dengan Indah, Vivi Mar’i Zubedi, pemilik jenama fesyen Vivi Zubedi mengaku pemanfaatan teknologi adalah kunci sukses melewati pandemi COVID-19.

"Dengan memaksimalkan penjualan ViviZubedi lewat Tokopedia, kini masyarakat dari Papua pun bisa mendapatkan produk kami dengan mudah. Bahkan omzet kami meningkat tiga kali lipat sejak bergabung di Tokopedia pada Mei 2021," katanya.

Di sisi lain, pemengaruh sekaligus pemilik jenama NRHxNabilia, Nabila Hatifa mengatakan bahwa pandemi menyebabkan omzet usahanya turun hingga 60 persen, namun ia segera bangkit setelah terjun ke ekosistem digital.

"Kondisi ini justru mendorong kami agar cepat beradaptasi lewat teknologi. Ternyata langkah tersebut disambut dengan sangat baik oleh pembeli. Penjualan kami meningkat 10 kali lipat selama Q2 2021 dibanding awal kami bergabung di Tokopedia pada awal 2019,” ujar Nabila.

Selama kampanye "Muslim Fash Forward" berlangsung, berbagai merek fesyen muslim ternama memberikan banyak promo mulai dari diskon hingga 90 persen, flash sale mulai dari Rp15.000, Rilisan Spesial (produk eksklusif yang hanya bisa didapatkan melalui Tokopedia) dan masih banyak lainnya.

Ada juga program "Bersatu dalam Kebaikan"  dimana 10 persen dari hasil penjualan akan didonasikan melalui Tokopedia Salam untuk mendukung pengembangan bisnis UMKM lokal.

Baca juga: KAMI rilis dua koleksi terbaru rayakan Idul Adha

Baca juga: Kemenperin dorong sertifikasi halal, dongkrak daya saing fesyen muslim

Baca juga: Sertifikasi halal tingkatkan daya saing industri fesyen muslim

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ida Nurcahyani
COPYRIGHT © ANTARA 2021

Belum ada Komentar untuk "Muslim Fash Forward diharapkan gali potensi UMKM fesyen muslim"

Posting Komentar